Pages

July 14, 2011

Skripsiku terDigilib!

Sudah beberapa teman menanyakan tema skripsi kuliah dulu. Trus saya jawab, tentang Labelling/Pelabelan. Temen nanya lagi, Pelabelan itu apa. Hmm, tik tok, susah jelasinnya, pasti yang dia bayangin sticker label buat ditempelin dibotol2 obat atau dibuku2 buat nandain harga sama barcode-nya. “Bukan! Bukan itu bro!”.
Tanpa menyepelekan si penanya, this is very very die hard to tell u about my thesis. Bukan karena kamunya, tapi karena yang jelasinnya :). Ini bukan karena skripsi sayanya yang sulit, tapi karena jawabannya yang sangat mudah dimengerti kalau ikut kelas 2 sks saja. Sementara dulu, lebih baik saya ga jawab meski dianggap ga bikin skripsi daripada yang nanya malah jadi bingung. Ironi memang. Anak Matematika katanya harus bisa menyederhanakan setiap soalan.
Setelah sekian lama mentok, akhirnya muncullah digilib itb >> perpus digital itb. Dari sini saya kepikiran, Kalau ada yang nanya lagi, saya tinggal bilang saja: Tema skripsi saya tentang “Pelabelan”, lebih jelasnya silakan baca (kalo perlu download): http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-allanmuham-30410.
Alhamdulillah sederhana bukan?

Oya, Ini dia Abstraksinya:

ALGORITMA PELABELAN TOTAL SISI-AJAIB SUPER PADA GRAF BINTANG YANG DIPERUMUM
Undergraduate Theses from JBPTITBPP / 2008-05-21 14:48:59
Oleh : ALLAN MUHAMMAD TAUFIK (NIM 10102039), Central Library Institute Technology Bandung
Dibuat : 2008, dengan 6 file

Keyword : Graf bintang yang diperumum, Pelabelan total sisi-ajaib super, Konstanta ajaib
Misalkan G = (V,E) adalah suatu graf sederhana dan berhingga dengan himpunan titik V dan himpunan sisi E. Suatu pelabelan total sisi-ajaib super pada G adalah fungsi injektif f dari V∪ E ke himpunan bilangan asli {1,2,...,|V|+|E|} dengan f(V)={1,2,...,|V|} sedemikian sehingga terdapat bilangan bulat positif k, dinamakan konstanta ajaib, yang memenuhi f(x)+f(xy)+f(y) = k untuk setiap xy ∈ E. Graf yang mempunyai pelabelan total sisi-ajaib super disebut graf total sisi ajaibsuper. Pada tugas akhir ini dikaji tentang pelabelan total sisi-ajaib super pada graf bintang yang diperumum Sn pangkat m untuk n ≥ 3 dan m ≥ 0. Fokus pengkajian diutamakan pada pengkonstruksian pelabelan total sisi-ajaib super yang mungkin dengan menggunakan algoritma pelabelan yang diimplementasikan pada bahasa pemrograman tertentu.
Deskripsi Alternatif :

Let G = (V,E) be a simple and finite graph with a vertex-set V and an edge-set E. A super edge-magic total labeling of a graph G is an injective function from VE to {1,2,...,|V|+|E|} with f(V)={1,2,...,|V|} such that there exists a constant k, named a magic constant, satisfying f(x)+f(xy)+f(y) = k for each xyE. A graph having a super edge-magic total labeling is called a total super edge-magic graph. In this final project we consider a super edge-magic total labeling of an expansion of the star Smn for n ≥ 3 and m≥ 0. The main focus is constructing a super edgemagic total labeling using a labeling algorithm, which will be implemented in a language program.
Copyrights : Copyright Â(c) 2001 by ITB Central Library. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved.

July 13, 2011

Apologi Kepanitiaan dan Cerita (alm.) Mang Ibing

Dalam sebuah konferensi satwa, tersebutlah beberapa satwa pembicara menyampaikan kebanggaannya tentang supremasi reproduksi keturunan masing-masing.

Kucing : "Bangga sekali kami sebagai bangsa kucing dikaruniai kemampuan, sekali melahirkan bisa memiliki 3-4 anak sekaligus"

Kelinci: "Kami boleh lebih berbangga karena setiap sekali kelinci betina dari kami melahirkan, bisa langsung memiliki 6-7 anak"
Kutu : "Kami jelas lebih berbangga lagi, karena setiap dari kami melahirkan, diberi kemampuan melahirkan puluhan hingga ratusan anak kutu! Luar biasa bukan?"
Masing2 saling membanggakan diri, dan memperlihatkan senyum sinis kepada Bangsa lainnya. Melihat itu perwakilan Singa yang memperoleh giliran bicara dengan segala kerendahan hati kemudian berpidato:
“Wahai Bangsa kucing, kelinci, kutu dan seluruh hadirin yang terhormat, bangsa kami memang tidak seperti kalian. Setiap kali dari kami melahirkan paling-paling hanya bisa menghasilkan satu ekor anak saja”
“Tapi tolong dicatat ya… satu juga…. SINGA!”
Kucing, kelinci, kutu, dan seluruh hadirin pun terdiam.
------------
Saya betul2 suka dengan cerita ini. Saya ingat betul, kisah yang saya tuliskan serius ini sejatinya dibawakan dengan penuh bumbu canda oleh alm. Mang Ibing dalam sebuah rekaman siaran radio Mara.
Inspirasi cerita Mang Ibing ini kembali saya tangkap secara tidak langsung saat beberapa hari lalu saya bersama teman2 di sebuah Yayasan menggagas acara Pelatihan Wirausaha untuk warga pemuda sekitar Kecamatan Astana Anyar Bandung, daerah tempat kami tinggal. Acaranya Gratis, tapi memakan biaya yang cukup tinggi di mata kami. Pematerinya Oke. SDM Panitianya sudah yang terbaik! Ada simulasi dan aneka doorprize pula. Penyelenggaraannya pun sudah ‘lumayan’ habis2an, ditambah adanya pengunduran jadwal yang diharapkan bisa memaksimalkan persiapan kami selaku panitia.
Sayangnya, dari target 60 peserta, yang hadir di acara ini hanya 10 orang saja!.. Itupun sebagian adalah teman-teman kami sendiri. Sungguh Allah Maha Menguasai setiap kejadian.
Beberapa jam lalu saya menyimak sebuah status facebook seorang sobat yang disadur dari quotesnya Prof Jamad Y Abuhlail: “If something doesn’t work, then there is something wrong”. Dan saya setuju sekali dengan ini! Pasti ada alasan. Kalau tidak strategi marketing acaranya yang jelek, pantianya kurang gesit, pola penyebaran undangannya yang kurang oke, atau kekuatan doanya yang kurang. Who knows? Ini perlu dievaluasi.
Kemudian pasca penyelenggaraan acara yang ‘nyaris gagal dari sudut jumlah pesertanya’ itu saya menangkap hal lain pada teman2 panitia (juga saya). Yakni, aura kurang semangat, dan tingkat konfidensi yang semakin melemah. Maklum, ini kesekian kalinya kami menggagas kegiatan, tapi kurang respon dan antusiasme dari peserta. Too Bad!
Ulama sekaliber DR Aidh AlQarni bisa menuliskan kalimat pemulih semangat untuk orang lain pada bukunya Laa Tahzan setebal 90 halaman. Tapi saya merasa semangat kembali saat mengingat cerita bodor singkat Mang Ibing yang saya tambahi apologi.
“Bolehlah pesertanya Cuma 10 pemuda saja. Tapi yang 10 itu SINGA yang sedang sungguh2 meningkatkan potensi wirausahanya! Bukan RATUSAN atau RIBUAN KUTU yang sukanya cihuy2, menganggur dan ga jelas memandang usaha untuk hidupnya!”…






Keep your spirit up my friend!