Pages

July 13, 2011

Apologi Kepanitiaan dan Cerita (alm.) Mang Ibing

Dalam sebuah konferensi satwa, tersebutlah beberapa satwa pembicara menyampaikan kebanggaannya tentang supremasi reproduksi keturunan masing-masing.

Kucing : "Bangga sekali kami sebagai bangsa kucing dikaruniai kemampuan, sekali melahirkan bisa memiliki 3-4 anak sekaligus"

Kelinci: "Kami boleh lebih berbangga karena setiap sekali kelinci betina dari kami melahirkan, bisa langsung memiliki 6-7 anak"
Kutu : "Kami jelas lebih berbangga lagi, karena setiap dari kami melahirkan, diberi kemampuan melahirkan puluhan hingga ratusan anak kutu! Luar biasa bukan?"
Masing2 saling membanggakan diri, dan memperlihatkan senyum sinis kepada Bangsa lainnya. Melihat itu perwakilan Singa yang memperoleh giliran bicara dengan segala kerendahan hati kemudian berpidato:
“Wahai Bangsa kucing, kelinci, kutu dan seluruh hadirin yang terhormat, bangsa kami memang tidak seperti kalian. Setiap kali dari kami melahirkan paling-paling hanya bisa menghasilkan satu ekor anak saja”
“Tapi tolong dicatat ya… satu juga…. SINGA!”
Kucing, kelinci, kutu, dan seluruh hadirin pun terdiam.
------------
Saya betul2 suka dengan cerita ini. Saya ingat betul, kisah yang saya tuliskan serius ini sejatinya dibawakan dengan penuh bumbu canda oleh alm. Mang Ibing dalam sebuah rekaman siaran radio Mara.
Inspirasi cerita Mang Ibing ini kembali saya tangkap secara tidak langsung saat beberapa hari lalu saya bersama teman2 di sebuah Yayasan menggagas acara Pelatihan Wirausaha untuk warga pemuda sekitar Kecamatan Astana Anyar Bandung, daerah tempat kami tinggal. Acaranya Gratis, tapi memakan biaya yang cukup tinggi di mata kami. Pematerinya Oke. SDM Panitianya sudah yang terbaik! Ada simulasi dan aneka doorprize pula. Penyelenggaraannya pun sudah ‘lumayan’ habis2an, ditambah adanya pengunduran jadwal yang diharapkan bisa memaksimalkan persiapan kami selaku panitia.
Sayangnya, dari target 60 peserta, yang hadir di acara ini hanya 10 orang saja!.. Itupun sebagian adalah teman-teman kami sendiri. Sungguh Allah Maha Menguasai setiap kejadian.
Beberapa jam lalu saya menyimak sebuah status facebook seorang sobat yang disadur dari quotesnya Prof Jamad Y Abuhlail: “If something doesn’t work, then there is something wrong”. Dan saya setuju sekali dengan ini! Pasti ada alasan. Kalau tidak strategi marketing acaranya yang jelek, pantianya kurang gesit, pola penyebaran undangannya yang kurang oke, atau kekuatan doanya yang kurang. Who knows? Ini perlu dievaluasi.
Kemudian pasca penyelenggaraan acara yang ‘nyaris gagal dari sudut jumlah pesertanya’ itu saya menangkap hal lain pada teman2 panitia (juga saya). Yakni, aura kurang semangat, dan tingkat konfidensi yang semakin melemah. Maklum, ini kesekian kalinya kami menggagas kegiatan, tapi kurang respon dan antusiasme dari peserta. Too Bad!
Ulama sekaliber DR Aidh AlQarni bisa menuliskan kalimat pemulih semangat untuk orang lain pada bukunya Laa Tahzan setebal 90 halaman. Tapi saya merasa semangat kembali saat mengingat cerita bodor singkat Mang Ibing yang saya tambahi apologi.
“Bolehlah pesertanya Cuma 10 pemuda saja. Tapi yang 10 itu SINGA yang sedang sungguh2 meningkatkan potensi wirausahanya! Bukan RATUSAN atau RIBUAN KUTU yang sukanya cihuy2, menganggur dan ga jelas memandang usaha untuk hidupnya!”…






Keep your spirit up my friend!




5 comments:

  1. Hmmm, iya kang banyak evaluasi yang harus diperbaiki pada event selanjutnya dan mungkin salah satunya tujuan kegiatannya itu.. :)

    Oia, mau protes nih kang, itu foto saya yg di publish meuni yang gak kobe gitu ;(

    ReplyDelete
  2. Teh ning, salah satu evaluasinya 'pantia'nya harus hadir kali ya :) Punten tidak maksimal.

    Yg jelas kalo dari sorot mimik wajah pesertanya, mereka tampak sumringah dan antusias sekali ngikutin acara walau 10 orang saja.

    Btw ga kobe kan apa adanya ya, mnurut saya itu cukup lux :) jadi mau dicabut aja atau diganti yg lain?

    ReplyDelete
  3. iya nih, heu *nah lho

    Haduh akang, kalo liat pas hari-H nya mah, geregetan, haha

    Uwo, halus sekali pembahasaannya :p, teu langkung eta mah :)

    ReplyDelete
  4. Ieu teh acarana waktos iraha?! Abdi teu nampi ulemanna.
    Mudah2an panitiana selalu berpikir positif dan tetap semangat. InsyaAllah banyak hikmahna. Etang2 proses pembelajaran buat semua. Salam ka warga AstanaAnyar... !!!

    ReplyDelete
  5. pokonamah selama kang Ahmad kun di jepun tos seueur kegiatan, cuman sayang karna ujung tombak na di bumi nipon, janten kegiatan2 rada nga-gibeg yeuh :) hayu atuh gera uih.

    ReplyDelete

Kolom Komentar: